Pernah
satu kali aku meminta untuk sesorang agar dia tetap tinggal. Namun yang terjadi
adalah dia mengatakan bahwa dia harus
pergi. Aku selalu bilang padanya kalau dia ingin pergi dia harus ingat
untuk pulang dan kembali. Jadi yang kulakukan adalah menunggunya  kembali. Hal bodoh memang, tapi yang dia
katakan adalah dia hanya harus pergi bukan ingin menghilang.
Satu..
dua.. tiga.. empat entah sudah pada hitungan waktu keberapa aku menunggunya.      Bodoh
bukan? Ya kusadari aku memang bodoh. Sangat bodoh. Tapi dia mengatakan dia ingin pergi bukan ingin menghilang.
Kalau saat dulu dia katakan akan menghilang, tentu saja dengan mudah aku akan
mengabaikannya. 
Tunggu?
Aku bodoh? Tidak tentu saja tidak. Tentu saja dia yang lebih bodoh. Jelas.
Sudah sangat jelas. Dia bodoh dengan berbohong. Dia bodoh dengan pergi tanpa
kembali. Dia bodoh dengan tidak bisa memaknai waktu. Dia.. dia bodoh.. 
Ahhhh...
kalau dia yang bodoh berarti aku? Aku...  gila? Iya aku gila. Gila.. hahaha. Gila.. ya
gila.. dan ini semua adalah kegilaan yang bodoh bukan? Ketika dia yang bodoh
pernah bersamaku yang gila ini...
Mungkin
nanti jika dia benar-benar menghilang dia akan tau rasanya dirindukan dengan
sangat gila. Percaya saja angin akan selalu bertiup dan suatu waktu akan
menyampaikan rindu gila ini pada orang bodoh itu.
Comments
Post a Comment