Mungkin
kau masih tidak tau dimana tempatmu yang seharusnya, masih tidak tau waktu yang
seharusnya menjadi milikmu. Yang kau tau adalah tempat dan waktu yang salah
selalu datang kepadamu. Dan ditempat itu kau berakhir pada derita yang selalu
ingin kau sudahi. Lalu ceritamu hanya tentang kemalanganmu disana. Ah Tapi kau
bisa apa? Ingin lari pun percuma karena pasti kau akan datang ketempat yang
salah lagi. Dan akhir dari itu sudah tertebak bukan?
Dan
karna itu kau  merasa gila sendirian. Ditempat
itu kau akan  merasakan sepi. Kosong. Jenuh.
 Dan akhirnya  mati rasa.  Saat kau dan dirimu yang tersisa dalam waktu. Kau
ingin berbicara pada yang lain namun tidak ada  yang mendengarkan atau pun mengajakmu
berbicara, sampai akhirnya kau terbiasa dengan itu. Menganggap angin adalah
pendengar terbaik. Dan jalanan sebagai tempat yang aman untukmu bicara. 
Namun
kau bisa berbicara pada dirimu sendiri walau itu membuat pikiranmu semakin
kacau. tapi itu bukanlah sesuatu yang salah bukan? Semakin kacau dirimu maka
semakin banyak kau berbicara padanya. Dan pada akhirnya kau akan berada
ditempat lain entah itu masih tempat yang sama atau mungkin tempat itu telah
berubah. Entah itu menjadi nyaman atau malah sebaliknya. Nikmati saja
ceritanya.. 
Cerita
yang seharusnya tidak kau ungkap ditempat tempat berikutnya. Cerita yang
seharusnya tak kau biarkan tempat pelarianmu itu tau semenderita apa kau saat
dulu. Walau pada akhirnya kau akan kembali merasa bahwa lagi-lagi itu bukan
tempatmu.
Percaya
saja pasti ada tempat untukmu. Tempat itu sedang menunggumu dan mempersiapkan
seluruh kebahagiaan yang tak bisa kau bayangkan. Waktu nanti akan membawamu
kesana, dan saat itu kau akan bisa tertawa lepas. Melupakan derita yang pernah
kau rasa saat berada ditempat yang salah. Mengembalikan pikiranmu yang pernah
kacau. Menghidupkan rasa yang pernah mati.
Comments
Post a Comment