Aku cukup sadar diri untuk tidak
mengganggumu, sayang. Setidaknya itu yang sedang aku usahakan. Bukan lagi
nyaman bercengkrama denganmu. Namun nyaman untuk berlari menghindar. 
Tidak. Aku tidak sedang patah hati
karena mu, sayang. Aku hanya sedang menjagamu dari rasa kecewa. Aku tau kau
saat ini sedang bersenang-senang dengan kesenanganmu. Aku mengerti jika
kesenanganmu itu bukan lagi aku. Gadis bodoh yang menunggu kabarmu. Menanti
ajakanmu untuk berjumpa. Mengharapkan kehadiranmu didepan pagar dengan
senyummu. Dan memelukku saat aku menghampirimu. Lalu bersama kita bercerita hingga
larut.
Tidak, bukan lagi aku yang jadi
kesenanganmu untuk itu semua.
Pedulikan omong kosong yang sedang kau
mainkan, sayang. Aku mungkin terlalu tergila-gila dengan bualanmu. Tidak, bukan
hanya sekedar bualan tapi juga belaianmu. Sentuh yang setiap saat membuatku
mengenang.  Sama sepertimu, aku sedang
bersenang-senang dengan kesenanganku. Kau. Sayang 
Mungkin aku terlihat terlalu banyak
membuang-buang waktu. Untukmu sayang. Tapi bukankah waktu memang selayaknya
untuk dibuang. Terkhusus untukmu sayang. Aku sedang mencari waktu lain untuk
sekedar bisa membuang-buang waktu. Sedang beralasan untuk bersenang-senang
dengan kesenanganku. Mencari waktu dan alasan untukmu bersenang-senang dengan
kesenanganmu saat dulu. Aku. 
Hei! Menyenangkan bukan bersenang-senang
memadu kasih dengan gadis bodoh ini. kau sendiri yang mengatakan itu. Ingin
berjumpa setidaknya setelah aku kembali. Untuk bertemu dan bercerita. Kau
bilang tengah menyimpan cerita yang sangat banyak. Terkhusus untukku.  Menyiapkan hadiah untuk ulang tahunku yang
belum sempat kita rayakan. 
Hah! Bodoh aku percaya, sungguh tak ada
pikiran tentang kau yang akhirnya ingkar janji. Kau tokoh laki-laki yang sangat
sempurna.sayang. sungguh sempurna. Bahkan untuk menipu.
Biarlah lagi-lagi aku ditinggalkan.
Sekali lagi aku menyombongkan senyum sempurna mengatakan bahwa kau bukanlah bagian
terbodoh dalam angan. Yang pada kenyataannya aku sedang menonton, kau.yang
sedang bermain dengan kesenanganmu lagi. Kesenangan barumu. Perempuan yang
sangat cerdas yang membuatmu tertarik untuk bersenang-senang dengannya. 
Sangat berbeda denganku bukan?
Sayang terlalu sayang. Aku bahkan masih
memanggilmu sayang. Bukan apa, hanya untuk mengingat bahwa aku pernah terlalu
bodoh menikmati bualanmu. Untuk menyadarkan bahwa aku sangat sangat bodoh. 
Bukankah memang ini yang perempuan bodoh
seperti-ku lakukan ?
Sayang. 
Comments
Post a Comment