Skip to main content

Langkah Seorang Diri

setelah ini, 
sedang saya tanamkan dalam dalam pada diri saya
untuk memulai langkah seorang diri lagi. 
cukuplah bayangan saya jika sedang terik yang hadir
menemani saya dalam bentuk apapun

bukannya apa Tuan,

saya paham jika keyakinan Tuan sedang goyah
pada saya yang tak tentu arah

saya mengerti jika kebingungan Tuan cukup rumit
tenrang saya yang masih terlalu pudar

pelan-pelan saya lepaskan langkah kaki tuan. 
saya perhatikan dari belakang punggung tuan hingga saya tertinggal jauh tanpa tuan sadar jika saya tidak lagi ada.

pelan-pelan tuan 
saya akan berjalan lagi seorang diri, meratapi punggung tuan yang sedang menjauh.

saya yakin, 
pada langkah-langkah kaki tuan berikutnya
akan ada seorang Nona lain yang bisa Tuan yakinkan.
untuk terus melangkah bersama kaki tuan.

jangan tanya pedih nya saya, 
bahkan sejak awal pun saya paham tuan, 
saya merasa senang juga lelah bersamaan.

sebelum saya memutuskan untjk benar-benar jatuh hati 
sebelum Tuan saya ini yakin pada Nona yang lain.

Tuan ku Sayang
seandainya saja Tuan saya yakin tentang saya saat ini

maka,
tak perlulah tuan dan saya menanggung perih.

menyayat pedih saya
tak ada barang sedikit keyakinan tuan untik saya
yang sering kali hendak mati
tertawa dan menipu Tuan

tuan ku sayang
bisakah saya jadi nona yang lain untuk tuan? 
tak apalah
hanua saya
Nona dan Nyonya, tuan kelak

Comments

Popular posts from this blog

Illusion

I am the most miserable. Why ? you know my figure is someone who have so many dreams. And always doing whatever i want as much as possible. I always laugh out load that i could. Or run and jump as i want.  Even,  I please speak with invective. Bad indeed, but it was feel better than now. Now, I’m just sit and  stare blankly to  all directions. Silence without a cup of coffee like  normally. There are just some fucking papers that contains scratch without clarity. Or, when I'm just sitting among the noisy sound that pierced my ears. It's annoying because my lips can’t speak as usual. Even, to greet them were sickening.  I am very lazy. It’s NOT me. But, here i am now. Only talking with myself without voice anymore. I’m gonna insane. But, i really really lost my directions. Even to speak, i don’t know how to do it. I asked. Where it was started? Silence, Quiet, I remember, the last time i has my voice is when my last trip. ...

Dia, di pojok bayangan

            Saya telah kehilanga dia lagi. Bodohnya saya. Membiarkan lagi dan lagi merasa hal yang tidak menyenangkan. Terbuang             Bukankah begitu? Jadi jalang sangat menyakitkan. Tapi entah mengapa saya menikmatinya. Berkali-kali saya menyakinkan diri untuk berhenti. Namun mereka terlalu sayang untuk diabaikan.             Saya memang bodoh bagi kalian. Merelakan ‘tubuh’ saya untuk ‘dijual’. Saya akui itu. Tapi saya tidak pernah bosan untuk berpura-pura tersenyum pada kalian yang selalu merendahkan saya. Meremehkan saya untuk banyak hal yang memang tidak ingin saya lakukan. saya tidak peduli kalian senang atau tidak. Saya tidak peduli kalian marah atau kecewa. Saya tidak peduli.             Saya peduli pada dia. dia yang terluka. dia yang menderita. dia yang sendiri. dia ...

Beda tapi Sama

aku paham bahwa aku selalu jadi berbeda, bukannya tak pernah sama. tapi hanya dengan berbeda aku merasa 'istimewa' .  bagiku, berbeda bukan berarti berani untuk tidak 'diterima'.  aku hanya sadar perbedaan ini ada karena aku telah 'menerima' siapa aku dan mereka. aku sangat merayakan perbedaan. biarkan aku tetap menjadi aku,  kau tetap menjadi kau,  kalian tetap menjadi kalian,  mereka tetap menjadi mereka,  kami tetap menjadi kami.  tidak harus jadi masalah. karena kita adalah kita. “ we have different cultures” aku menemukan penyangkalan karena perbedaan. Biasanya bisa lebih parah ’ kau kan perempuan’ ini juga yang sering aku dengarkan tentang bagaimana perbedaan  selalu menjadi penyangkalan.   “toh kita tinggal di bumi yang sama”  ini beda lagi, terkadang aku juga menemukan persamaan sebagai pembelaan. “ gapeduli asalanya dari mana kita manusia punya hak yang sama” masih sama tentang persamaa...