pernah
mendengar ujaran terpenjara sepi ? 
mungkin
bisa jadi itulah yang kerap hadir pada relung angan Nona.
sedang
terpenjara
dulu
pernah berangan punya tempat untuk tinggal, 
tak
perlu lagi luntang lantung setiap malam untuk mencari teman. 
karena
Nona selalu Kesepian.
setiap
malam Nona mengetuk pintu siapa saja. 
dengan
ingin bisa tinggal, 
ah
sekalinya diijinkan tinggal tubuh Nona jadi tumbal. 
sekali
dua kali Nona relakan mereka menyentuh Nona.
hingga
si Nona ini malah semakin kesepian.
akalnya
pun sudah tak tau dimana
hanya
tinggal nafsu dan buasnya binatang 
yang
haus kasih.
sekali
pernah Nona hanya berdiri didepan pintunya tidak mengetuk, 
hanya melihat siapa
siapa saja yang berada disana. 
satu
dua sosok mengajak Nona berbicara, 
hingga menyentuh akal Nona yang tinggal
sedikit.
memberikan
Nona keyakinan bahwa didalam sana akan baik baik saja.
tubuh
Nona tak perlu jadi tumbal.
tak
ada tangan tangan nakal yang menggerayangi setiap mili Nona.
sudah
pernah seyakin itu Nona saat lalu.
ah
namun si sial tetap mengikuti, 
tanpa
sadar si Nona pun terusir sendiri. 
melantung
lagi lah .
.
Nona
mencari pintu,
hingga
dilihatnya tempat tanpa pintu, 
sunggih
gelap disana. 
juga
menyeramkan.
mungkin
jika Nona masih punya akan Nona takkan mau masuk kesana.
tapi
mau bercerita apa lagi, 
Nona
sudah seputus asa itu.
Nona
sudah sepersetan itu pada apapun.
mau
apalagi yang ia tumbalkan ? 
harga
diri pun tak punya.
kekayaan
? setan apalagi itu.
ah
Nona hanya punya berbait bait kehampaan juga kesedihan dan kebingungan. 
siapa
yang mau menukarnya dengan kasih? 
dan
duduk lah Nona, 
dalam
gelapnya tempat itu memandang keluar melihat setiap sosok yang berlalu lalang
dengan sumringah.
bermesra
tanpa busana.
sedang
Nona? tubuh pun rasa rasanya sudah bukan milik Nona lagi.
saat
itu, setiap malam Nona terlelap sendirian, tanpa kasih juga Kain. tanpa harap
dan sedang putus asa .
.
ah
sepi itu, sekarang juga tak tau dimana tinggalnya.
sudah
ramai ini rasanya Nona, semakin terpenjara
rasa
rasanya semakin bebas saja.
bisik
Nona pada dirinya yang sedang berusaha mengimani rasa syukur
Comments
Post a Comment