semalam mendung
tapi jalan jalan belum basah
sepertinya langit hendak membasahinya
ternyata matamu sedang berkaca kaca sayang.
ha ha percuma kau tutupi mata sembab dengan kacamata bodohmu itu.
orang bodoh mana yang menyetir dengan kacamata hitam pekat saat hujan hendak turun.
hanya untuk menutupi airmata yang akhirnya jatuh juga ke pipi tirusmu.
sayangku dengar
aku sedang memutar lagu pengantar sedih.
untuk kau menangis sepuasnya
memacu kendaraanmu sepanjang jalan
tidak usah peduli,
melaju saja.
sebentar lagi hujan akan turun
jika kau sudah lelah tepikan kendaraanmu sejenak
menarik nafas dalam dan aku akan merengkuhmu.
mendengarkan setiap isak juga marahmu
hahaha tidak.
ternyata kau butuh kecupan untuk hujan yang sudah turun sekarang. bukan pelukan atau buaian kata.
hanya butuh mencecap bibirku
membiarkan basah pipimu tidak hanya dengan air matamu
tapi jalan jalan belum basah
sepertinya langit hendak membasahinya
ternyata matamu sedang berkaca kaca sayang.
ha ha percuma kau tutupi mata sembab dengan kacamata bodohmu itu.
orang bodoh mana yang menyetir dengan kacamata hitam pekat saat hujan hendak turun.
hanya untuk menutupi airmata yang akhirnya jatuh juga ke pipi tirusmu.
sayangku dengar
aku sedang memutar lagu pengantar sedih.
untuk kau menangis sepuasnya
memacu kendaraanmu sepanjang jalan
tidak usah peduli,
melaju saja.
sebentar lagi hujan akan turun
jika kau sudah lelah tepikan kendaraanmu sejenak
menarik nafas dalam dan aku akan merengkuhmu.
mendengarkan setiap isak juga marahmu
hahaha tidak.
ternyata kau butuh kecupan untuk hujan yang sudah turun sekarang. bukan pelukan atau buaian kata.
hanya butuh mencecap bibirku
membiarkan basah pipimu tidak hanya dengan air matamu
Comments
Post a Comment