apa apa saja yang saya nikmati malam
kemarin.
satu dua sloki. oh, bukan sloki lagi.
tapi gelas gelas berisi penuh anggur dan bir.
bukan untuk merayakan tapi untuk menuntaskan sedih nya malam kemarin.
saya menungguinya hingga sadar.
mendengarkan rengekannya tentang hidupnya yang lebih melelahkan dari saya.
asap mengepul dari mulut dan hidungnya.
nafasnya berat setiap menghisap rokoknya.
dia masih merengek tentang hidupnya.
orang orang mabuk mulai dibawa pulang.
tapi dia tidak mau saya antar pulang. malah memesan dengan asal satu tower lagi.
saya menghela nafas mendengarkan rengekkannya.
saya mulai kesal antara hisapan rokoknya, tegukan minumannya dan juga rengekannya.
saya seret saja dia pulang.
menidurkannya layaknya anak saya yang masih balita.
dia tidak merengek lagi akhirnya.
tapi mendengkur.
sialan. ini sudah kamis pagi
dan saya sudah harus membangunkannya.
untuk berpura pura jadi saya lagi
satu dua sloki. oh, bukan sloki lagi.
tapi gelas gelas berisi penuh anggur dan bir.
bukan untuk merayakan tapi untuk menuntaskan sedih nya malam kemarin.
saya menungguinya hingga sadar.
mendengarkan rengekannya tentang hidupnya yang lebih melelahkan dari saya.
asap mengepul dari mulut dan hidungnya.
nafasnya berat setiap menghisap rokoknya.
dia masih merengek tentang hidupnya.
orang orang mabuk mulai dibawa pulang.
tapi dia tidak mau saya antar pulang. malah memesan dengan asal satu tower lagi.
saya menghela nafas mendengarkan rengekkannya.
saya mulai kesal antara hisapan rokoknya, tegukan minumannya dan juga rengekannya.
saya seret saja dia pulang.
menidurkannya layaknya anak saya yang masih balita.
dia tidak merengek lagi akhirnya.
tapi mendengkur.
sialan. ini sudah kamis pagi
dan saya sudah harus membangunkannya.
untuk berpura pura jadi saya lagi
Comments
Post a Comment