Pilu ku tak mau pergi. Aku tak lagi seperti dulu. Duniaku berputar dalam rasa jenuh dan bosan serta lelah. Hanya itu. Bukan cerita-cerita bodoh yang penuh tawa, bukan pula cerita sedih yang bisa membuatmu bercucuran air mata. Tidak lagi. Hanya pilu yang tersisa dalam ceritaku saat ini. Akan kujelaskan beberapa hal pilu yang saat ini tinggal dalam ceritaku. Hal-hal yang tersisa dalam ceritaku. Ini bukan tempatku. Aku tau itu, tapi kurasa aku telah terlau banyak mengumpulkan cerita hingga aku tiba di dunia pilu ini. aku tiba di tempat dimana aku merasa bingung dengan apa yang akan kulakukan. Aku berada di tempat dimana aku tidak tau harus melakukan apa. aku sedang melakukan segala hal dalam kebingungan bahkan ketidaktahuan. Resahku semakin menjadi. Bukan hal yang kusenangi tentunya. Aku menarik diri dari lingkungan sosialku dari yang sebelumnya aku adalah seseorang yang sangat bersosialisasi. Aku lebih banyak diam dan hanya melihat, beberapa kali aku bahkan hanya mendengark
semalam mendung tapi jalan jalan belum basah sepertinya langit hendak membasahinya ternyata matamu sedang berkaca kaca sayang. ha ha percuma kau tutupi mata sembab dengan kacamata bodohmu itu. orang bodoh mana yang menyetir dengan kacamata hitam pekat saat hujan hendak turun. hanya untuk menutupi airmata yang akhirnya jatuh juga ke pipi tirusmu. sayangku dengar aku sedang memutar lagu pengantar sedih. untuk kau menangis sepuasnya memacu kendaraanmu sepanjang jalan tidak usah peduli, melaju saja. sebentar lagi hujan akan turun jika kau sudah lelah tepikan kendaraanmu sejenak menarik nafas dalam dan aku akan merengkuhmu. mendengarkan setiap isak juga marahmu hahaha tidak. ternyata kau butuh kecupan untuk hujan yang sudah turun sekarang. bukan pelukan atau buaian kata. hanya butuh mencecap bibirku membiarkan basah pipimu tidak hanya dengan air matamu